Selasa, 07 Desember 2010

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN BERDASARKAN PROSES BERPIKIR INTUITIF PADA MATERI RUANG VEKTOR

Oleh:
Drs. Suroso, M. Pd.
Fatriya Adamura, S. Pd.

Abstrak:
Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan yaitu pengembangan perangkat pembelajaran yang didasarkan pada proses berpikir intuitif. Masalah yang dibahas pada penelitian ini adalah proses dan hasil pengembangan perangkat pembelajaran yang berdasarkan proses berpikir intuitif materi ruang vektor pada mata kuliah aljabar linear dan keefektifan pembelajaran yang menggunakan perangkat pembelajaran berdasar proses berpikir intuitif efektif ditinjau dari aspek kognitif, afektif dan psikomotor jika digunakan pada materi ruang vektor.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui proses pengembangan perangkat pembelajaran yang berdasarkan proses berpikir intuitif materi ruang vektor pada mata kuliah aljabar linear, memperoleh perangkat pembelajaran yang berdasarkan proses berpikir intuitif materi ruang vektor pada mata kuliah aljabar linear dan untuk mengetahui keefektifan pembelajaran yang menggunakan perangkat pembelajaran berdasarkan proses berpikir intuitif materi ruang vektor pada mata kuliah aljabar linear.
Penelitian dilakukan dengan mengembangkan perangkat pembelajaran yang berdasarkan proses berpikir intuitif kemudian melakukan uji coba terhadap perangkat tersebut untuk mengetahui efektifitasnya. Model pengembangan yang digunakan untuk mengembangkan perangkat pembelajaran dalam penelitian ini adalah modifikasi model Thiagarajan, Semmel dan Semmel dalam Suhadi (2003) yang dikenal dengan Four-D Model (model 4-D) yaitu pendefinisian (define), perancangan (design), dan pengembangan (develop).
Pencapaian kriteria perangkat pembelajaran berdasarkan proses berpikir intuitif pada materi ruang vektor yang baik ditentukan berdasarkan aktivitas mahasiswa, kemampuan guru dalam mengelola pembelajaran, tes hasil belajar, dan respon siswa terhadap pembelajaran dapat dilihat pada tabel berikut.
Tabel Pencapaian Kriteria Peranngkat Pembelajaran
No Aspek Kategori Keterangan
1
2
3
4 Aktivitas siswa
Kemampuan guru mengelola pembelajaran
Tes hasil belajar
Respon siswa Efektif
Baik
Siswa tuntas belajar
Positif
Dengan demikian, berdasarkan pengembangan perangkat pembelajaran dengan menggunakan model 4-D yang telah dimodifikasi, dihasilkan perangkat pembelajaran berdasarkan proses berpikir intuitif pada materi ruang vektor yang baik. Perangkat pembelajaran yang dihasilkan meliputi: Satuan Acara Perkuliahan (SAP), Buku Petunjuk Dosen, Buku Mahasiswa, Lembar Kerja Mahasiswa (LKM), dan Tes Hasil Belajar.

1. PENDAHULUAN
Matematika merupakan alat bantu kehidupan dan merupakan pelayan bagi ilmu-ilmu yang lain, seperti fisika, kimia, biologi, astronomi, teknik, ekonomi, farmasi maupun matematika sendiri. Menurut Ruseffendi (1988: 260), beberapa aspek yang tercakup dalam Matematika, diantaranya adalah aritmatika, aljabar, geometri, dan analisis-analisis. Aljabar linear merupakan salah satu jenis dari aljabar yang mempelajari tentang ruang vektor (termasuk di dalamnya matriks).
Ruang vektor merupakan salah satu materi yang sangat penting. Mengingat pentingnya materi ruang vektor, maka setiap mahasiswa yang sedang mempelajari aljabar linear harus dapat memahami materi tersebut dan dapat menyelesaikan soal-soal yang berhubungan dengan materi ruang vektor dengan benar. Akan tetapi, mahasiswa tidak bisa menyelesaikan soal-soal tersebut dalam waktu yang telah diberikan. Hal ini terjadi karena kemampuan mahasiswa dalam berpikir intuitif masih rendah.
Kemampuan berpikir intuitif tidak akan dimiliki mahasiswa secara tiba-tiba. Ada beberapa hal yang mempengaruhi berpikir intuitif. Hal-hal yang mempengaruhi berpikir intuitif perlu dilatihkan agar mahasiswa mampu meggunakannya dengan baik. Dengan memperhatikan dan melatih faktor-faktor yang mempengaruhi berpikir intuitif tersebut, peneliti berasumsi bahwa mahasiswa akan mempunyai kemampuan berpikir intuitif yang lebih baik dan sangat bermanfaat ketika mahasiswa terjun di lapangan.
Berdasarkan uraian di atas, maka dalam melaksanakan pembelajaran kususnya ruang vektor perlu dikembangkan pengembangan perangkat pembelajaran yang didasarkan pada proses berpikir intuitif.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui proses pengembangan perangkat pembelajaran yang berdasarkan proses berpikir intuitif materi ruang vektor pada mata kuliah aljabar linear, memperoleh perangkat pembelajaran yang berdasarkan proses berpikir intuitif materi ruang vektor pada mata kuliah aljabar linear dan untuk mengetahui keefektifan pembelajaran yang menggunakan perangkat pembelajaran berdasarkan proses berpikir intuitif materi ruang vektor pada mata kuliah aljabar linear.

2. METODE PENELITIAN
Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan. Penelitian dilakukan dengan mengembangkan perangkat pembelajaran yang berdasarkan proses berpikir intuitif kemudian melakukan uji coba terhadap perangkat tersebut untuk mengetahui efektifitasnya. Subjek penelitian pada uji coba I adalah 10 orang mahasiswa S-1 Pendidikan Matematika IKIP PGRI Madiun semester V (lima) kelas G. Subjek penelitian pada uji coba II adalah seluruh mahasiswa S-1 Pendidikan Matematika IKIP PGRI Madiun semester V (lima) kelas C. Model pengembangan yang digunakan untuk mengembangkan perangkat pembelajaran dalam penelitian ini adalah modifikasi model Thiagarajan, Semmel dan Semmel dalam Suhadi (2003) yang dikenal dengan Four-D Model (model 4-D) yaitu pendefinisian (define), perancangan (design), dan pengembangan (develop).
Tahap pertama pendefinisian, meliputi analisis awal-akhir, analisis mahasiswa, analisis materi, analisis tugas dan spesifikasi indikator pembelajaran. Tahap kedua perancangan, meliputi pemilihan media, pemilihan format, dan perancangan awal perangkat pembelajaran. Tahap ketiga pengembangan, meliputi validasi dan uji coba. Validasi yang dilakukan oleh ahli meliputi validasi isi dan bahasa. Draft I yang sudah divalidasi menghasilkan Draft II. Setelah Draft II didapat dilakukan simulasi dan uji coba keterbacaan. Hal yang dilakukan selanjutnya adalah uji coba lapangan. Pada uji coba lapangan, draft II diujicobakan pada kelas yang menjadi subyek penelitian.
Instrumen yang digunakan pada penelitian ini adalah lembar validitas untuk setiap komponen perangkat pembelajaran yang dikembangkan, lembar pengamatan aktivitas mahasiswa, lembar pengamatan aktivitas dosen, angket respon mahasiswa dan tes hasil belajar.
Tes digunakan untuk mengumpulkan data tingkat penguasaan keterampilan berpikir intuitif mahasiswa dan tingkat penguasaan mahasiswa terhadap isi materi ruang vektor. Pengamatan kelas dilakukan oleh 2 orang pengamat untuk mengumpulkan data frekuensi aktivitas yang dilakukan mahasiswa selama pembelajaran dan data pengelolaan pembelajaran oleh pendidik (dosen). Angket digunakan untuk mengumpulkan data tanggapan atau pendapat mahasiswa terhadap pembelajaran.
Pembelajaran dikatakan tuntas secara klasikal apabila 75% mahasiswa di kelas itu tuntas belajar. Mahasiswa dikatakan tuntas belajar apabila memperoleh skor minimal 75% dari skor total. Aktivitas mahasiswa dianalisis dengan menghitung realibilitas dari setiap aktifitas mahasiswa. Rumus untuk menghitung reliabilitas digunakan rumus sebagai berikut:
Reliabilitas =
Keterangan:
A = frekuensi tertinggi pengamatan
B = frekuensi terendah pengamatan
Realibilitas dikatakan baik apabila (Borich, 1994: 385). Kesimpulan tentang pengelolaan pembelajaran ditentukan dengan menggunakan kategori sebagai berikut:
0,00 RTK < 1,50 = tidak baik
1,50 RTK < 2,50 = kurang baik
2,50 RTK < 3,50 = baik
3,50 RTK 4,00 = sangat baik
RTK = Rata-rata Tiap Kategori (Lince dalam Indah wahyuni, 2006)
Persentase tiap-tiap respon mahasiswa dihitung dengan menggunakan rumus berikut
R =
Keterangan :
R = peresentase respon mahasiswa
Fr = frekuensi jawaban tiap aspek
n = banyak responden (Kusaeri dalam Wahyuni, 2006)
Respon mahasiswa terhadap pembelajaran yang memperhatikan kemampuan berpikir intuitif dikatakan positif jika diperoleh persentase respon positif lebih dari atau sama dengan 75% (Wijayanti dalam Indah Wahyuni, 2006).

3. HASIL DAN PEMBAHASAN
Pada tahap pengembangan dilakukan beberapa tahap kegiatan, yaitu: validasi ahli, uji keterbacaan, dan ujicoba perangkat. Hasil validasi ahli terhadap Satuan Acara Perkuliahan disajikan dalam tabel berikut:






Tabel Hasil Validasi Satuan Acara Perkuliahan
No Aspek yang dinilai Banyak Validator yang Memberi Nilai
1 2 3 4
I Format
1. Kejelasan pembagian materi
2. Kejelasan sistem penomoran
3. Pengaturan ruang atau tata letak
4. Kesesuaian jenis dan ukuran huruf
0
0
0
0
0
0
0
0
0
1
2
0
3
2
1
3
II Isi
1. Kejelasan penulisan Kompetensi Dasar
2. Kejelasan penulisan indikator
3. Kejelasan penulisan tujuan pembelajaran
4. Kesesuaian antara indikator dengan Kompetensi Dasar
5. Kesesuaian antara indikator dengan tujuan pembelajaran
6. Kebenaran materi
7. Pengelompokan dalam bagian-bagian yang logis
8. Kesesuaian isi dengan Standar Kompetensi
9. Pemilihan strategi, pendekatan, metode dan sarana pembelajaran dilakukan dengan tepat sehingga memungkinkan siswa aktif belajar
10. Kegiatan guru dan kegiatan siswa dirumuskan secara jelas dan operasional, sehingga mudah dilaksanakan dalam pembelajaran di kelas
11. Kesesuaian dengan pembelajaran berdasakan proses berpikir intuitif
12. Kesesuaian urutan materi
13. Kesesuaian alokasi waktu yang digunakan
14. Kelayakan sebagai perangkat pembelajaran
0

0
0

0

0

0
0

0

0



0




0

0
0

0
0

0
0

0

0

0
0

0

0



0




0

0
0

0

0

1
2

0

2

0
0

0

1



0




0

0
1

1
3

2
1

3

1

3
3

3

2



3




3

3
2

2

III Bahasa
1. Kebenaran tata bahasa
2. Kesederhanaan struktur kalimat
3. Kejelasan petunjuk dan arahan
4. Sifat komunikatif bahasa yang digunakan
0
0
0
0
0
0
0
0
0
1
1
0
3
2
2
3
Keterangan:
1 : berarti “TIDAK BAIK” 3 : berarti “BAIK”
2 : berarti “KURANG BAIK” 4 : berarti “SANGAT BAIK”
Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa ketiga orang validator memberikan penilaian 3 ke atas. Hal ini berarti bahwa komponen-komponen dalam SAP mendapat penilaian baik dan sangat baik. Ketiga orang validator menyimpulkan bahwa SAP dapat digunakan dengan sedikit revisi.
Hasil validasi Lembar Kerja Mahasiswa disajikan pada tabel berikut ini.
Tabel Hasil Validasi Lembar Kerja Mahasiswa
No Aspek yang dinilai Nilai
1 2 3 4
I Format
1. Kejelasan pembagian materi
2. Kejelasan sistem penomoran
3. Pengaturan ruang atau tata letak
4. Kesesuaian jenis dan ukuran huruf
5. Kesesuaian antara fisik LKS dengan siswa
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0

1
1
0
0
0

2
2
3
3
3
II Bahasa
1. Kesesuaian bahasa dengan kaidah Bahasa Indonesia
2. Kesesuaian kalimat dengan taraf berpikir siswa, kemampuan membaca dan usia siswa
3. Mendorong minat siswa untuk bekerja
4. Kesederhanaan struktur kalimat
5. Kalimat di LKS tidak mengandung makna ganda
6. Kejelasan petunjuk dan arahan
7. Sifat komunikatif bahasa yang digunakan
0

0


0
0
0

0
0
0

0


0
0
0

0
0

0

0


2
1
0

1
1

3

3


1
2
3

2
2
III Ilustrasi
1. Memiliki daya tarik
2. Kesesuaian ilustrasi dengan materi
3. Kejelasan ilustrasi berdasarkan konsep
4. Kesesuaian ilustrasi dengan siswa
0
0
0

0
0
0
0

0
2
1
2

1
1
2
1

2
IV Isi
1. Kebenaran isi/materi
2. Materi/tugas yang esensial
3. Dikelompokkan dalam bagian-bagian yang logis
4. Kesesuaian dengan pembelajaran berdasarkan proses berpikir intuitif
5. Kesesuaian antara indikator dengan tujuan pembelajaran
6. Kesesuaian tugas dengan urutan materi
7. Kelayakan sebagai perangkat pembelajaran
0
0
0

0

0

0

0
0
0
0

0

0

0

0

0
0
1

0

1

1

0

3
3
2

3

2

2

3

Keterangan:
1 : berarti “TIDAK BAIK” 3 : berarti “BAIK”
2 : berarti “KURANG BAIK” 4 : berarti “SANGAT BAIK”
Ketiga orang validator memberikan penilaian dengan nilai 3 ke atas, seperti terlihat pada tabel di atas. Hal ini berarti bahwa komponen-komponen pada Lembar Kerja Mahasiswa mendapatkan penilaian baik dan sangat baik. Ketiga orang validator menyimpulkan bahwa Lembar Kerja Mahasiswa dapat digunakan dengan sedikit revisi. Hasil validasi Buku Petunjuk Dosen disajikan pada tabel berikut ini.
Tabel Hasil Validasi Buku Petunjuk Dosen
No Aspek yang dinilai Banyak Validator yang Memberi Nilai
1 2 3 4
I Format
1. Kejelasan pembagian materi
2. Memiliki daya tarik
3. Kejelasan sistem penomoran
4. Kesesuaian antara teks dengan ilustrasi
5. Pengaturan ruang atau tata letak
6. Kesesuaian jenis dan ukuran huruf
0
0
0
0

0
0
0
0
0
0

0
0
1
2
2
3

3
0
2
1
1
0

0
3
II Bahasa
1. Kesesuaian bahasa dengan kaidah Bahasa Indonesia
2. Kejelasan petunjuk, langkah, komentar dan penyelesaian masalah
3. Kesederhanaan struktur kalimat
4. Sifat komunikatif bahasa yang digunakan
0

0

0
0

0

0

0
0

1

1

3
2
2

2

0
1

III Ilustrasi
1. Dukungan ilustrasi
2. Memiliki tampilan yang jelas
3. Mudah dipahami
0
0
0
0
0
0
1
2
0
2
1
3
IV Isi
1. Kebenaran isi/penyelesaian soal
2. Pengelompokan bagian-bagian secara logis
3. Kesesuaian urutan materi
4. Sifat komunikatif bahasa yang digunakan
5. Kelayakan sebagai perangkat pembelajaran
0
0

0
0

0
0
0

0
0

0
1
2

3
0

0
2
1

0
3

3
Keterangan:
1 : berarti “TIDAK BAIK” 3 : berarti “BAIK”
2 : berarti “KURANG BAIK” 4 : berarti “SANGAT BAIK”
Ketiga orang validator memberikan penilaian dengan nilai 3 ke atas, seperti terlihat pada tabel di atas. Hal ini berarti bahwa komponen-komponen pada buku petunjuk dosen mendapatkan penilaian baik dan sangat baik. Ketiga orang validator menyimpulkan bahwa buku petunjuk dosen dapat digunakan dengan sedikit revisi.







Hasil validasi Buku Mahasiswa disajikan pada tabel berikut ini.
Tabel Hasil Validasi Buku Mahasiswa
No Aspek yang dinilai Banyak Validator yang Memberi Nilai
1 2 3 4
I Format
1. Kejelasan pembagian materi
2. Memiliki daya tarik
3. Kejelasan sistem penomoran
4. Kesesuaian antara teks dengan ilustrasi
5. Pengaturan ruang atau tata letak
6. Kesesuaian jenis dan ukuran huruf
0
0
0
0

0
0
0
0
0
0

0
0
2
1
0
0

2
0
1
2
3
3

1
3
II Bahasa
1. Kesesuaian bahasa dengan kaidah Bahasa Indonesia
2. Kejelasan petunjuk, langkah, komentar dan penyelesaian masalah
3. Kesederhanaan struktur kalimat
4. Sifat komunikatif bahasa yang digunakan
0

0

0
0

0

0

0
0

0

1

0
2

3

2

3
1
III Ilustrasi
1. Dukungan ilustrasi
2. Memiliki tampilan yang jelas
3. Mudah dipahami
0
0
0
0
0
0
3
2
0
0
1
3
IV Isi
1. Kebenaran isi/penyelesaian soal
2. Pengelompokan bagian-bagian secara logis
3. Kesesuaian urutan materi
4. Sifat komunikatif bahasa yang digunakan
5. Kelayakan sebagai perangkat pembelajaran
0
0

0
0

0
0
0

0
0

0
0
0

1
0

0
3
3

2
3

3
Keterangan:
1 : berarti “TIDAK BAIK” 3 : berarti “BAIK”
2 : berarti “KURANG BAIK” 4 : berarti “SANGAT BAIK”
Ketiga orang validator memberikan penilaian dengan nilai 3 ke atas, seperti terlihat pada tabel di atas. Hal ini berarti bahwa komponen-komponen pada buku mahasiswa mendapatkan penilaian baik dan sangat baik. Ketiga orang validator menyimpulkan bahwa buku mahasiswa dapat digunakan dengan sedikit revisi.
Hasil validasi Tes Hasil Belajar disajikan pada tabel berikut ini.
Tabel Hasil Validasi Buku Mahasiswa
No Soal Banyak Validator yang Memberi Tanda Cek pada Validasi Isi Banyak Validator yang Memberi Tanda Cek pada
Bahasa dan Penulisan Soal Banyak Validator yang Memberi Tanda Cek pada
Kesimpulan
V CV KV TV SDP DP KDP TDP TR RK RB PK
1 3 0 0 0 3 0 0 0 2 1 0 0
2 3 0 0 0 2 1 0 0 3 0 0 0
3 3 0 0 0 2 1 0 0 2 1 0 0
4 3 0 0 0 2 1 0 0 3 0 0 0
Keterangan:
1. Validasi Isi
a. Kesesuaian soal dengan tujuan pembelajaran yang tercermin dalam indikator pencapaian hasil belajar
b. Kejelasan perumusan petunjuk pengerjaan soal
c. Kejelasan maksud soal
2. Bahasa dan Penulisan Soal
a. Kesesuaian bahasa yang digunakan pada soal dengan kaidah Bahasa Indonesia
b. Kalimat soal tidak mengandung arti ganda
c. Rumusan kalimat soal komunikatif, menggunakan bahasa yang sederhana bagi siswa, mudah dipahami dan menggunakan bahasa yang dikenal oleh siswa
Validasi Isi Bahasa dan Penulisan Soal
V : Valid SDP : Sangat Dapat Dipahami
CV : Cukup Valid DP : Dapat Dipahami
KV : Kurang Valid KDP : Kurang Dapat Dipahami
TV : Tidak Valid TDP : Tidak Dapat Dipahami
Kesimpulan
TR : Dapat Digunakan Tanpa Revisi
RK : Dapat Digunakan Dengan Revisi Kecil
RB : Dapat Digunakan Dengan Revisi Besar
PK : Belum Dapat Digunakan dan Masih Perlu Konsultasi
Untuk validasi isi pada tes hasil belajar, ketiga orang validator memberikan penilaian bahwa keempat soal valid. Sedangkan untuk penulisan, para validator menilai bahwa keempat soal dapat dipahami dan sangat dapat dipahami. Secara umum, validator mengatakan bahwa tes hasil belajar bisa digunakan dengan revisi kecil.
Analisis uji keterbacaan dilakukan dengan meminta mahasiswa untuk memberi koreksi mengenai keterbacaan Lembar Kerja Mahasiswa dan Tes Hasil Belajar. Berikut ini merupakan tabel hasil analisis uji keterbacaan Lembar Kerja Mahasiswa.
Tabel Hasil Analisis Uji Keterbacaan Lembar Kerja Mahasiswa
Jenis Perang-kat Aspek Penilaian Kriteria Jum-lah Presentase (%) Kategori
LKS Isi LKM Mn 10 100 Menarik
Tm 0 0
Tampilan LKM Mn 10 100 Menarik
Tm 0 0
Kesulitan Penjelasan LKM Ab 4 40 Ada sedikit penjelasan yang sulit dimengerti
As 3 30
Ta 3 30
Kesulitan Kalimat Ya 4 40 Ada kalimat yang sulit dimengerti
Tidak 6 60
Keterangan:
Mn : Menarik Ab : Ada banyak Md : Mudah dipahami
Tm : Tidak Menarik As : Ada sedikit Sd : Sulit dipahami
Ta : Tidak Ada
Dari tabel di atas, terlihat bahwa isi dan tampilan LKM menarik, ada sediki penjelasan dan kalimat yang sulit dimengerti. Pada saat uji keterbacaan LKM, siswa diminta menandai penjelasan dan kalimat yang sulit dimengerti pada LKM. Sedangkan pada uji keterbacaan THB, siswa diminta untuk memberi tanda jika ada kata atau kalimat yang sulit dimengerti.
Ujicoba dilaksanakan sebanyak 3 kali pertemuan sesuai dengan Satuan Acara Perkuliahan. Perangkat pembelajaran yang digunakan pada kelas ujicoba ini adalah Draft III. Ujicoba dilakukan pada mahasiswa semester 5 Prodi Pendidikan Matematika IKIP PGRI Madiun Kelas D dengan banyak mahasiswa adalah 28 orang.
Hasil dari pengamatan aktivitas mahasiswa selama proses pembelajaran bisa dilihat dari tabel berikut ini.
Tabel Aktivitas Mahasiswa Selama Proses Pembelajaran
No Aspek Pengamatan RPP 1 RPP 2 RPP 3 Reliabilitas
1 mendengarkan dosen/memperhatikan penjelasan dosen atau teman yang aktif 75 72 80 94,74
2 berpindah tempat duduk sesuai dengan kelompoknya 6 6 6 100
3 mengerjakan LKS dengan berdiskusi kelompok dan bertanya pada dosen atau teman jika ada kesulitan 34 28 24 82,76
4 melaksanakan dan mengikuti diskusi kelas 12 20 19 75
5 membuat rangkuman atas materi yang telah dipelajari 6 6 6 100
6 bertanya pada dosen 3 4 3 85,71
7 mencatat soal PR yang disampaikan oleh dosen 6
6 6 100
8 perilaku yang tidak relevan dengan pembelajaran 2 2 0 100
Dari tabel di atas, terlihat bahwa reliabilitas setiap aspek aktivitas yang diamati baik ( ). Dengan demikian, aspek ativitas siswa dikatakan efektif.
Hasil penilaian kemampuan dosen dalam mengelola pembelajaran disajikan dalam tabel berikut.
Tabel Kemampuan Dosen dalam mengelola pembelajaran
No Aspek yang Diamati SAP
1 2 3
1 Pendahuluan
• Menyampaikan salam
• Mengingatkan siswa tentang materi prasyarat
• Memberikan motivasi kepada siswa dengan menyampaikan tujuan pembelajaran
3
3
3
3
4
2
3
4
3
Nilai Rata-rata 3 3 3,3
2 Kegiatan Inti
Fase 1: Menyampaikan Tujuan Pembelajaran dan Mempersiapkan Siswa
• Menyampaikan struktur pengetahuan kepada mahasiswa
• Menyampaikan kepada mahasiswa agar mahasiswa menguasai konsep yang diajarkan

3

2

3

3

4

3
Nilai Rata-rata 2,5 3 3,5
Fase 2: Mendemonstrasikan Keterampilan dan Mempresentasikan Pengetahuan
• Menjelaskan materi
• Menyampaikan contoh soal
• Menyampaikan cara menjawab contoh soal dengan cara melakukan suatu proses berpikir intuitif
• Menuliskan cara menjawab contoh soal

4
3

3

3

3
4

3

3

3
3

3

3
Nilai Rata-rata 3,25 3,25 3
Fase 3: Membimbing Pelatihan
• Menyuruh mahasiswa untuk berkelompok
• Membagikan Lembar Kerja kepada mahasiswa
• Meminta mahasiswa untuk mengerjakan Lembar Kerja
• Membimbing kelompok mahasiswa dalam mengerjakan Lembar Kerja
3
3
4

4

3
3
3

3
4
3
3

3

Nilai Rata-rata 3,5 3 3,25
Fase 4: Mengecek Pemahaman dan Memberikan Umpan Balik
• Meminta satu kelompok mahasiswa untuk memresentasikan jawaban Lembar Kerja
• Meminta kelompok mahasiswa yang lain untuk memberi tanggapan
• Memberi penghargaan kepada kelompok mahasiswa yang menjawab Lembar Kerja dengan benar
• Meminta mahasiswa untuk membuat rangkuman
• Membantu mahasiswa untuk membuat rangkuman

4

3

2


3
3

3

3

3


4
3

4

4

3


3
4
Nilai Rata-rata 3 3,2 3,6
Fase 5: Memberi Kesempatan untuk Pelatihan Lanjutan dan Penerapan
Meminta mahasiswa untuk mengerjakan soal-soal yang belum dikerjakan pada Lembar Kerja

3

3

4
Nilai Rata-rata 3 3 4
3 Penutup
• Meminta mahasiswa untuk mengerjakan soal-soal yang ada pada buku Aljabar Linear Elementer BAB Ruang Vektor
• Meminta mahasiswa untuk mempelajari materi selanjutnya
4


3
3


3
3


3
Nilai Rata-rata 3,5 3 3
4 Kemampuan mengelola waktu 3 4 3
Nilai Rata-rata 3 4 3
5 Suasana kelas
• Antusias mahasiswa
• Antusias dosen
4
4

3
3

4
3
Nilai Rata-rata 4 3 3,5
Nilai Rata-rata Keseluruhan 3,59 3,56 3,27
Tabel di atas menunjukkan bahwa rata-rata pendahuluan, kegiatan inti, penutup, dan suasana kelas rata-rata baik dan sangat baik. Hasil analisis data ini menunjukkan bahwa rata-rata skor kemampuan dosen dalam mengelola pembelajaran untuk pertemuan 1, pertemuan 2, dan pertemuan 3 mempunyai kriteria baik. Dengan demikian, kemampuan guru dalam mengelola pembelajaran dikatakan baik dan memenuhi kriteria efektif.
Data nilai tes hasil bealajar mahasiswa semester V Prodi Pendidikan Matematika IKIP PGRI Madiun Tahun Ajaran 2010/2011 kelas D.
Tabel Data Nilai Tes Hasil Bealajar Mahasiswa
NPM Nama Nilai Keterangan
Tuntas Tidak Tuntas
08411058
08411069
08411070
08411072
08411077
08411099
08411124
08411130
08411154
08411155
08411164
08411181
08411200
08411201
08411202
08411203
08411204
08411205
08411206
08411209
08411210
08411232
08411246
08411257
08411274
08411282
08411284
08411285
AGUNG S.
ANGKAT S.
ANIK DL
APRILIYA IKE W
ARIB DWI D.
DENIES ANGGA
ERNI S.
FENDIK S.H.
IKA M.
IKA P.
JONNATA EA
LUQMAN HP
NENI MULYA F.
NICKE A.
NILA B.
NOVI RDIANATA
NOVITA EKA Y.
NOVITA I.N.
NUNUNG J.
NUR SRI M
NURMA A. E.
RANGGA HP
ROSA D. R.
SRI LESTARI
TRI W
VIVIT N.
WAHYU R.
WAHYUNINGSIH
52
49
76
79
65
79
75
79
75
78
17
77
76
76
75
57
78
76
54
86
80
48
76
100
78
75
79
81

































































Berdasarkan hasil penelitian dan analisis yang telah dilakukan, diketahui bahwa dari 28 mahasiswa yang dianalisis ternyata terdapat 21 orang mahasiswa tuntas belajar dan 7 orang siswa tidak tuntas belajar. Hal ini menunjukkan bahwa 75% mahasiswa tuntas belajar dan 25% mahasiswa tidak tuntas belajar. Hal ini menunjukkan bahwa ketuntasan belajar secara klasikal tercapai dan pembelajaran dikatakan dikatakan efektif berdasarkan hasil belajar siswa.
Dari angket respon yang diisi oleh 28 mahasiswa, maka diperoleh hasil dengan rincian sebagai berikut.
Tabel hasil angket respon siswa terhadap perangkat dan pelaksanaan pembelajaran
No Aspek yang direspon Respon siswa
Jumlah Persentase (%) Jumlah Persentase (%)
1 Apakah kalian dapat memahami dengan jelas atau tidak bahasa yang digunakan pada: Jelas Tidak Jelas
a. Lembar Kegiatan Siswa (LKS) 26 92,86 2 7,14
b. Tes Hasil Belajar (THB) 23 82,14 5 17,86
2 Apakah kalian tertarik atau tidak dengan penampilan (tulisan, ilustrasi/gambar, dan letak gambar) dalam: Tertarik Tidak Tertarik
a. Lembar Kegiatan Siswa (LKS) 25 89,28 3 10,72
b. Tes Hasil Belajar (THB) 24 85,71 4 14,29
3 Apakah kalian senang atau tidak dengan: Senang Tidak Senang
a. Materi pelajaran 27 96,43 1 3,57
b. Lembar Kegiatan Siswa 25 89,28 3 10,72
c. Tes Hasil Belajar 23 82,14 5 17,86
d. Suasana belajar di kelas 28 100 0 0
e. Cara mengajar guru 24 85,71 4 14,29
4 Apakah kalian senang atau tidak jika pembelajaran selanjutnya menggunakan pembelajaran seperti pembelajaran yang baru saja kalian lakukan? Senang Tidak Senang
26 92,86 2 7,14
Tabel di atas menunjukkan bahwa respon positif mahasiswa terhadap semua aspek berada di atas 75%. Ini berarti bahwa setiap aspek direspon positif oleh mahasiswa sehingga perangkat pembelajaran dikatakan efektif.
Dari uraian di atas, maka pencapaian kriteria perangkat pembelajaran berdasarkan proses berpikir intuitif pada materi ruang vektor yang baik ditentukan berdasarkan aktivitas mahasiswa, kemampuan guru dalam mengelola pembelajaran, tes hasil belajar, dan respon siswa terhadap pembelajaran dapat dilihat pada tabel berikut.
Tabel pencapaian Kriteria Peranngkat Pembelajaran
No Aspek Kategori Keterangan
1
2
3
4 Aktivitas siswa
Kemampuan guru mengelola pembelajaran
Tes hasil belajar
Respon siswa Efektif
Baik
Siswa tuntas belajar
Positif
Dengan demikian, berdasarkan pengembangan perangkat pembelajaran dengan menggunakan model 4-D yang telah dimodifikasi, dihasilkan perangkat pembelajaran berdasarkan proses berpikir intuitif pada materi ruang vektor yang baik.
Perangkat pembelajaran yang dihasilkan meliputi: Satuan Acara Perkuliahan (SAP), Buku Petunjuk Dosen, Buku Mahasiswa, Lembar Kerja Mahasiswa (LKM), dan Tes Hasil Belajar.

4. PENUTUP
Kesimpulan
Berdasarkan uraian pada bab sebelumnya, maka dapat disimpulkan beberapa hal berikut:
1. Pengembangan perangkat pembelajaran berdasarkan proses berpikir intuitif pada materi ruang vektor dilakukan dengan menggunakan model pengembangan 4-D yang telah dimodifikasi. Model pengembangan 4-D yang telah dimodifikasi ini terdiri dari tiga tahap, yaitu pendefinisian (define), perancangan (design), dan pengembangan (develope).
Dengan menggunakan model ini, dihasilkan perangkat pembelajaran berdasarkkan proses berpikir intuitif pada materi ruang vektor yang baik. Hal ini terlihat dari:
a. Aktivitas mahasiswa efektif
b. Kemampuan dosen dalam mengelola pembelajaran baik
c. Ketuntasan belajar secara klasikal tercapai
d. Respon mahasiswa positif
Perangkat pembelajaran yang dihasilkan meliputi: (1) Satuan Acara Perkuliahan (SAP), (2) Buku Petunjuk Dosen, (3) Buku Mahasiswa, (4) Lembar Kerja Mahasiswa (LKM), dan Tes Hasil Belajar (THB).
Pembelajaran yang menggunakan perangkat pembelajaran berdasar proses berpikir intuitif efektif ditinjau dari aspek kognitif, afektif dan psikomotor jika digunakan pada materi ruang vektor. Hal ini terlihat dari tercapainya ketuntasan belajar, respon mahasiswa, dan ektivitas mahasiswa efektif.
Saran
Berdasarkan hasi penelitian, beberapa saran yang diperoleh peneliti antara lain:
1. Penelitian ini dilakukan pada materi ruang vektor, sehingga pengaruh pembelajaran berdasar proses berpikir intuitif terhadap masalah-masalah pembelajaran tidak dapat disimpulkan dari penelitian ini saja, tapi perlu dilakukan penelitian lebih lanjut yang serupa pada materi lain atau pada mata kuliah lain.
2. Perangkat pembelajaran yang dihasilakan ini masih perlu diujicobakan di universitas-universitas lain dengan berbagai kondisi agar diperoleh perangkat pembelajaran yang benar-benar berkualitas.
3. Perlu dilakukan tes berpikir intuitif untuk mengetahui kemampuan berpikir intuitif mahasiswa.
















Daftar Pustaka

Aljabar linear Elementer. (www.itb.com, diakses September 2008)

Borich, G. D. 1994. Observation Skill For Effective Teaching. Englewood Cliffs. Merril publishing Co.

Hirawan, Amelia. 2007. Intuisi. (http://www.ameliahirawan.or.id/intuisi/, diakses 12 Nopember 2008)

Kamus Online. Algebra-Wikipedia the Free Encyclopedia. (www.wikipedia.com, diakses September 2008)

Karim, Abdul. 2003. Pengembangan Perangkat Pembelajaran Pokok Bahasan Kubus dan Balok Kelas 1 SLTP Model Kooperatif Tipe STAD dengan Laboratorium Mini. Tesis Tidak dipublikasikan. Surabaya: Universitas Negeri Surabaya

Mudjiono. 1999. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta

Nasution, S.. 2006. Berbagai Pendekatan dalam Proses Belajar Mengajar. Jakarta: Bumi Aksara

Ruseffendi. 1988. Pengantar kepada Membantu Guru untuk Mengembangkan Kompetensinya dalam Pengajaran Matematika untuk Meningkatkan CBSA. Jakarta: Rineka Cipta

Siswono, Tatag Yuli Eko. 2009. Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kreatif Siswa (www.suaraguru.com, diakses 6 April 2009 )

Slameto, 2003. Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: PT Adi Mahasatya

Suhadi. 2003. Pengembangan Perangkat Untuk Mengajarkan Keterampilan Berpikir Melalui Pokok Bahasan Organisasi Kehidupan di SLTP. Tesis Tidak dipublikasikan. Surabaya: Universitas Negeri Surabaya

Wagner, S. (1981). Conservation of Equation and Function Under Transformation of Variable. Journal for Research in Mathematics Education, 12(2), 107-118

Wahyuni, Indah. 2006. Penerapan Model Pembelajaran Induktif dengan Menggunakan Alat Peraga pada Materi Pokok Lingkaran di Kelas VIII A Siswa SMP Negeri 22 Surabaya. Skripsi yang Tidak Dipublikasikan. Surabaya: Universitas Negeri Surabaya
DESKRIPSI MATA KULIAH

ALJABAR LINEAR
Dosen Pembina : Fatriya Adamura, S. Pd.
Standar Kompetensi
Mampu menyelesaikan masalah-masalah yang membutuhkan pemahaman aljabar matriks dan aljabar vektor yang lebih mendalam dan lebih umum
Kompetensi Dasar
1. Memahami dan menguasai sistem persamaan linear
2. Memahami dan menguasai ruang vektor
3. Memahami dan menguasai ruang hasil kali dalam
4. Memahami dan menguasai transformasi linear
5. Memahami dan menguasai diagonalisasi
Indikator
1. Menyelesaikan sistem persamaan linear
2. Menyelesaikan sistem persamaan linear homogen
3. Membuktikan bahwa himpunan dengan operasi yang didefinisikan merupakan ruang vektor
4. Membuktikan bahwa himpunan dengan operasi yang didefinisikan bukan merupakan ruang vektor
5. Membuktikan bahwa himpunan dengan operasi yang didefinisikan merupakan sub ruang vektor
6. Membuktikan bahwa himpunan dengan operasi yang didefinisikan bukan merupakan sub ruang vector
7. Menentukan ruang vektor bagian dari ruang vektor.
8. Menjelaskan pengertian dari kombinasi linier.
9. Menetapkan bahwa suatu vektor merupakan kombinasi linier dari himpunan vektor lainnya dengan menggunakan teori yang ada
10. Menjelaskan pengertian dan sifat-sifat bebas linier dan bergantung linier.
11. Membedakan vektor-vektor bebas linier dengan bergantung linier
12. Menentukan basis suatu ruang vector
13. Menentukan besarnya dimensi dari suatu ruang vektor
14. Menentukan apakah hasil kali dalam suatu ruang vector itu merupakan ruang hasil kali dalam atau bukan
Deskripsi
Mata kuliah ini memberi kesempatan kepada mahasiswa untuk memiliki pemahaman aljabar matriks dan aljabar vektor yang lebih mendalam dan lebih umum. Pembahasan mata kuliah ini meliputi: sistem persamaan linear, ruang vektor, ruang hasil kali dalam, transformasi linear, dan diagonalisasi.
Buku Sumber Wajib
Anton, Howard. 1987. Aljabar Linear Elementer. Jakarta: Erlangga.
Anton, H. dan Chris Rorres. 1994. Elementary Linear Algebra, Application Version. New York: John Wiley and Sons.

SISTEM GEOMETRI
Dosen Pembina : Fatriya Adamura, S. Pd.
Standar Kompetensi
1. Menjelaskan penyusunan geometri
2. Menjelaskan bahwa geometri tidak hanya satu
Kompetensi Dasar
1. Memahami dan menguasai sistem aksiomatik
2. Memahami dan menguasai postulat kesejajaran
3. Memahami dan menguasai geometri Euclides
4. Memahami dan menguasai geometri non Euclides
5. Memahami dan menguasai geometri netral
Indikator
1. Menjelaskan pengertian sistem aksiomatik
2. Menjelaskan hubungan sistem aksiomatik dengan terbentuknya geometri
3. Menyebutkan bunyi postulat kesejajaran
4. Menjelaskan pentingnya peranan postulat kesejajaran pada geometri Euclides
5. Menjelaskan alasan postulat kesejajaran ditentang oleh para ilmuwan geometri
6. Membuktikan teorema-teorema yang diturunkan dari postulat kesejajaran
7. Menjelaskan aksioma-aksioma yang ada pada geometri Euclides
8. Membuktikan teorema-teorema yang ada pada geometri Euclides
9. Menjelaskan peranan geometri Euclides terhadap pembelajaran geometri pada mata pelajaran Matematika di sekolah
10. Menjelaskan aksioma-aksioma yang ada pada geometri non Euclides
11. Membuktikan teorema-teorema yang ada pada geometri non Euclides
12. Menjelaskan peranan geometri non Euclides terhadap pembelajaran geometri pada mata pelajaran Matematika di sekolah
13. Menjelaskan aksioma-aksioma yang ada pada geometri Netral
14. Membuktikan teorema-teorema yang ada pada geometri Netral
15. Menjelaskan peranan geometri Netral terhadap pembelajaran geometri pada mata pelajaran Matematika di sekolah
Deskripsi
Mata kuliah ini memberi kesempatan kepada mahasiswa untuk mengetahui bagaimana geometri disusun dan untuk mengetahui bahwa geometri tidak hanya satu. Pembahasan meliputi: sistem aksiomatik, postulat kesejajaran, geometri Euclides, geometri non Euclides, dan geometri netral.
Buku Sumber Wajib
Moeharti, H. W. 1986. Sistem-sistem Geometri. Jakarta: Depdikbud Universitas Terbuka

ANALISIS REAL I
Dosen Pembina : Fatriya Adamura, S. Pd.
Standar Kompetensi
Memahami dan menguasai konsep bilangan real beserta analisisnya
Kompetensi Dasar
1. Memahami dan menguasai sistem bilangan real
2. Memahami dan menguasai barisan bilangan real
3. Memahami dan menguasai limit fungsi real peubah real
Indikator
1. Memahami dan menguasai aljabar bilangan real dan sifat-sifatnya
2. Memahami dan menguasai konsep nilai mutlak
3. Memahami dan menguasai konsep persekitaran suatu titik
4. Memahami dan menguasai konsep titik-titik khusus suatu himpunan
5. Memahami dan menguasai konsep himpunan tertutup dan himpunan terbuka
6. Memahami dan menguasai konsep interval bersarang
7. Menjelaskan definisi barisan bilangan real
8. Memahami dan menguasai konsep aljabar barisan
9. Memahami dan menguasai konsep limit barisan
10. Memahami dan menguasai konsep barisan monoton
11. Memahami dan menguasai sifat-sifat limit barisan
12. Menjelaskan definisi limit fungsi
13. Memahami dan menguasai sifat-sifat limit fungsi
14. Memahami dan menguasai perluasan konsep limit dan sifat-sifatnya
Deskripsi
Mata kuliah ini membahas sistem bilangan real meliputi: aljabar bilangan real dan sifat-sifatnya, nilai mutlak, persekitaran suatu titik, titik-titik khusus suatu himpunan, himpunan tertutup dan himpunan terbuka, interval bersarang; barisan bilangan real meliputi: pengertian, aljabar barisan, limit barisan, barisan monoton dan sifat-sifat limit barisan; limit fungsi real peubah real meliputi pengertian limit fungsi, sifat-sifat limit fungsi, perluasan konsep limit dan sifat-sifatnya.
Buku Sumber Wajib
Bartle, R. G. 1993. Introduction to Real Analysis. New York: John Wiley and Sons.

ANALISIS REAL II
Dosen Pembina : Fatriya Adamura, S. Pd.
Standar Kompetensi
1. Memahami dan menguasai konsep dan sifat integral
2. Memahami dan menguasai teorema dasar kalkulus
Kompetensi Dasar
1. Memahami dan menguasai integral Rieman
2. Memahami dan menguasai teorema dasar kalkulus
3. Memahami dan menguasai integral Rieman Stieltjes
4. Memahami dan menguasai sifat dasar pengintegralan parsial
5. Memahami dan menguasai pendiferensialan dan pengintegralan deret fungsi.
Indikator
1. Memahami dan menguasai integral Rieman
2. Memahami dan menguasai keujudan, sifat dasar, dan teorema dasar kalkulus
3. Memahami dan menguasai integral Rieman Stieltjes
4. Memahami dan menguasai fungsi monoton
5. Memahami dan menguasai variasi terbatas
6. Memahami dan menguasai keujudan, sifat dasar pengintegralan parsial
7. Memahami dan menguasai barisan dan deret fungsi
8. Memahami dan menguasai kekonvergenan titik demi titik
9. Memahami dan menguasai kekonvergenan seragam
10. Memahami dan menguasai pendiferensialan dan pengintegralan deret fungsi
Deskripsi
Mata kuliah ini memberi kesempatan kepada mahasiswa untuk memahami Integral Rieman; keujudan, sifat dasar, teorema dasar kalkulus ; integral Rieman Stieltjes, fungsi monoton , variasi terbatas, keujudan, sifat dasar pengintegralan parsial : barisan dan deret fungsi, kekonvergenan titik demi titik, kekonvergenan seragam, pendiferensialan dan pengintegralan deret fungsi.
Buku Sumber Wajib
Bartle, R. G. 1993. Introduction to Real Analysis. New York: John Wiley and Sons.

TUGAS MATA KULIAH SISTEM GEOMETRI

TUGAS MATA KULIAH SISTEM GEOMETRI

TUGAS UNTUK KELAS 3F
• Deskripsikan peranan geometri netral terhadap pembelajaran geometri di sekolah!
• Kumpulkan tugas dalam bentuk file dan kirimkan ke email saya dengan alamat fat3ya_adamura@yahoo.co.id !
• Tugas yang terbaik dan yang ditulis juga dalam bahasa Inggris akan dimuat di blog saya dengan alamat http://matematikacerdasceria.blogspot.com .
• Kerjakan tugas ini secara berkelompok dengan kelompok yang terdiri terdiri dari 5-6 orang mahasiswa!
TUGAS UNTUK KELAS 3G
• Deskripsikan peranan geometri Euclides terhadap pembelajaran geometri di sekolah!
• Kumpulkan tugas dalam bentuk file dan kirimkan ke email saya dengan alamat fat3ya_adamura@yahoo.co.id !
• Tugas yang terbaik dan yang ditulis juga dalam bahasa Inggris akan dimuat di blog saya dengan alamat http://matematikacerdasceria.blogspot.com .
• Kerjakan tugas ini secara berkelompok dengan kelompok yang terdiri terdiri dari 5-6 orang mahasiswa!
TUGAS UNTUK KELAS 3H
• Deskripsikan peranan geometri non Euclides terhadap pembelajaran geometri di sekolah!
• Kumpulkan tugas dalam bentuk file dan kirimkan ke email saya dengan alamat fat3ya_adamura@yahoo.co.id !
• Tugas yang terbaik dan yang ditulis juga dalam bahasa Inggris akan dimuat di blog saya dengan alamat http://matematikacerdasceria.blogspot.com .
• Kerjakan tugas ini secara berkelompok dengan kelompok yang terdiri terdiri dari 5-6 orang mahasiswa!